Review/Pengalaman Perawatan di BAMED SKINCARE (Part 1)

Sebelumnya tentang perawatan gue di dr.KUN, dan akhirnya stop dan pindah ke ZAP, dan akhirnya pindah kesini. Silakan dibaca untuk yang penasaran..

Long story short, akhirnya ada 1temen gue yang ternyata perawatan di BAMED, dan informasi dari dia pun bagus dan rekomen dokternya dia, yaitu dr. Heru Nugraha, maka gue semakin bulet untuk datengin Bamed. Gue pun akhirnya telpon BAMED yang di Menteng Square, dan booking untuk ke dr. Heru Nugraha sesuai rekomendasi temen gue. FYI untuk di BAMED semua dokternya (setau gue) itu SpKK.

Konsultasi-1 ke dr.Heru (biaya setiap kali datang konsultasi Rp 250,000) adalah dimana dia melihat bahwa muka gue lagi parah-parahnya (itupun yan gue rasain). Setelah konsultasi yang menurut gue terbilang bentar, gue langsung dikasi tindakan. Pertama, dibersihin dulu muka gue sama susternya.

Disclaimer: Jangan kaget disini karena rame pasiennya (sekitar 10-15 orang), ada 3 ruangan untuk 1 dokter pada slot waktu jam 5-9 sore. Maka si dokternya akan bolak balik untuk menangani 2-3 pasien dalam satu waktu. Jadi misal ketika kita lagi ditanganin suster (seperti untuk proses membersihkan muka, kompres, atau yang biasa-biasa aja) itu pasti dokternya pindah ke ruangan sebelah untuk tindakan pasien lain. Jangan khawatir, dokternya ganti2 sarung tangan kok.

Balik lagi, Kedua, Karena jerawatnya banyak, maka gue pun di suntik jerawatnya, Jujur gue belom pernah suntik jerawat dan sebenernya parno dan takut dengan jarum suntik. Tapi saat itu gue merem aja dan ternyata ga berasa masaaaa (???). Di tahap ini, menurut gue di BAMED ini disebut dengan Kil+Kom ya. Disini gue termasuk di kategori kil+kom sedang, biayanya Rp 320,000.

Selanjutnya disini rasanya muka gue dipakein alat yang buat sedot semua komedo, semacam vacum. Kalo di receipt nya sih namanya Athena Wajah Tanpa Masker ya. Berasa banget kalau alat ini guna nya untuk narik semua komedo di muka. Biaya Athena ini yaitu Rp 520,000.

Ketiga, setelah dibersihin itu, gue dikasi tindakan chemical peeling (harganya Rp 550,000), dimana facial ga di pencet-pencet, tapi pake suatu cairan yang ini dimana ketika disemprot kemuka gue berasa perih minta ampun. Ini pun ga lama sih, setelah di semprot, sekitar 5-7 detik langsung di bersihin sama susternya dan di kasi es batu.
*buat yang penasaran, bisa buka nonton aja di channel Youtube nya Bamed, ada kok* 

Lalu selesai, gue dipakein krim post-peel. Dan gue dijelasin sama dokternya tentang pemakaian obat antibiotik,  dan krim-krimnya yang diresepin ke gue. Krim yang diresepkan yaitu: Post Peel Cream, Rp 86000,-  (ini wajib dioleskan diwajah dalam 3 hari setelah treatment, sebelum mulai pake krim lain), Day Cream, Rp 110,000,- (bentuknya gel transparan), Night Cream, Rp 433,000,- (yang dipakai setiap malam, tapi kalau ngerasa bikin muka lebay ngelupasnya bisa di selingin 2hari sekali kata dokternya), Acne Lotion, Rp 190,000,- (obat totol jerawat), Cleanser/Sabun Cuci Muka, Rp 170,000 (dipake pagi dan malam)

Disclaimer: Disini untuk obat antibiotiknya, gue dikasi Doxicore 100mg, harganya Rp 250,000,- (yang dimana kurang lebih sama dengan obat antibiotic yang dikasi dr.Kun ke gue). Dengan dosis yang kurang lebih sama, 30kapsul yang diminum 2x sehari, jadi obat minum untuk sekitar 2minggu. 

Total biaya yang gue habiskan di kunjungan Pertama ini, adalah: Rp 2,9xx,xxx (alias 2,9 jutaan)

Disini, gue disaranin oleh dr.Heru untung dateng ke BAMED lagi untuk 2 minggu kemudian. Untuk melihat kecocokan muka gue sama obat dan krim yang dia resepkan.

Well disini, mungkin gua terbaca tidak konsisten dengan tulisan gue sebelumnya dimana gue tidak mau ketergantungan dengan obat minum maupun krim dokter. Tapi di state muka gue saat itu dengan jerawat yang minta ampun gue udah sebel banget, maka kali ini gue “nurut” aja dulu dengan dokter gue sampai di suatu titik dimana gue udah merasa ga insecure lagi dengan jerawat gue, gue akan minta untuk stop krim dokternya.

Setelah 2 minggu, akhirnya gue dateng lagi dan memang muka gue mendingan jerawatnya walaupun masih ada beberapa. Di kedatangan ke-2 ini, seperti biasa muka gue langsung dibersihin sama susternya. Dan karena kepo, gue tanya dong dia pake apa, dan ternyata pake Bioderma Sensibio (Micellar water Bioderma yang warna pink) katanya. Gatau ini sponsor atau engga. Setelah itu barulah dr. Heru ngeliat bare face gue yang dia bilang sudah membaik. Jadi untuk kali ini, dilanjutin aja krim nya, dan tindakan/treatment yang gue jalanin adalah kill-kom (yaitu chemical peeling, seperti biasa yang dimana gue disemprot sama suatu cairan, didiemin bentar trus di bersihin), kemudian gue dikasi Laser ND-Yang (sekitar Rp 700ribuan) yang kata dokternya lebih untuk ke bekas jerawatnya. Nah untuk laser ini, jauh lebih berasa daripada semua laser yang pernah gue jalanin di ZAP sebelumnya. Dan kali ini gue dijadwalin untuk dateng lagi 3 minggu setelahnya.

Total biaya yang gue habiskan di kunjungan Kedua ini adalah : 1,8jutaan. 
Bisa dikira-kira sendiri lah detailnya treatmentnya selain yang laser kan sama dengan yang kunjungan gue yang Pertama, Dan bedanya hanya disini gue ga beli krim apa pun.

Jalan 1 minggu setelah laser, gue berasa kalau muka gue jadi lebih merah-merah yang akhirnya membuat gue membeli Avene Spray sebagai semprotan untuk menenangkan muka gue setelah cuci muka. Gatau juga ini pengaruh laser atau memang karena gue tiap cuci muka itu pake air hangat makanya jadi merah mukanya.

Note: Karena satu dan lain hal masalah pekerjaan, gue belom sempat dateng lagi ke Bamed/dr. Heru untuk konsultasi dan perawatan lagi hingga sekarang udah jalan 1 bulan 3 minggu. Yang dimana krim dan sabun cuci muka gue masih ada dan masih rutin gue pake setiap hari nya. 

Keluhan yang gue rasakan adalah:

  1. Entah kenapa tiba-tiba jidat gue beruntusan jerawat gede-gede dan jenisnya jerawat yang keras gitu loh (jenis jerawat batu kali ya). Gemes banget sebenernya udah pengen suntik dan perawatan lagi tapi apa daya, jadwal gue belum klop sama jadwal praktek dokternya. Tapi untuk di daerah muka yang lain (seperti pipi, hidung, dan dagu) masih terbilang aman (bukan berarti ga ada sama sekali ya)
  2. Bekas jerawat gue di pipi yang jadi concern utama gue udah ga “se-hitam” itu lagi, dalam artian sudah lumayan memudar, belum hilang sepenuhnya. Tapi ya itu, jadi lebih sensitif muka gue (merah-merah), yang dimana memang tipe kulit gue emang udah sensitif dari sananya.
  3. Muka gue mengelupas halus, dalam artian kalo lagi masa ngelupas ini ketika pake foudation/bb cream itu akan keliatan banget kl kulit lo lg ga flawless. Akan keliatan tekstur kulit halus yang mengelupas. Padahal udah gue siasati dengan pake krim yg ga mate, alias yg memang glowing/basah.

Semoga informasi ini berguna untuk semua yang berniat ke Bamed. Ingat, ga ada hasil yang instan, semua pasti perlu proses dan perjalanan tiap orang pasti berbeda. Disini, gue entah kenapa masih pengen untuk lanjutin perawatan gue ke Bamed, yang dimana kunjungan gue ke-3 akan gue post di tulisan selanjutnya. 

Thanks, xo

One thought on “Review/Pengalaman Perawatan di BAMED SKINCARE (Part 1)

  1. rifatulummah says:

    hallo…
    aku sempat tertarik dengan 3 klinik, dr. kun, erha, dan bamed…. liat temen yg di dr kun dan erha bagus jdnya memutuskan ke erha karena banyak cabangnya karena kerjaku bakal sering pindah”… terima kasih ya udah review detail soal dr kun dan bamed…
    kalau boleh nanya udah pernah ke erha juga? sekarang aku udah 6 bulan dan jerawat di dagu masih sering muncul jadinya dr memutuskan untu memberi antibiotik dan roaccutane.. sbenernya jerawatku vepat menguning tp dia tipe yang cepat hilang tp muncul lagi gitu… dan krim tdak mampu mencegahnya…

Leave a comment